Sunday, January 1, 2012

Mimpi jadi Milyarder ?

 (image from http://gaharu-blackgold.blogspot.com)

Jika dilihat, trend belakangan ini dimana ratusan ribu bahkan jutaan pohon gaharu telah ditanam secara budidaya oleh manusia dengan tujuan utama untuk menghasilkan uang berlimpah dari produk yang dihasilkannya, apakah pohon gaharu masih termasuk tanaman langka sekarang ini ? memang apabila dicermati sejarah sebelumnya dimana eksploitasi pohon penghasil gaharu alam telah sedemikian parahnya,  penebangan liar oleh nafsu manusia untuk mendapatkan hasil secara instan tanpa susah susah merawat pohon telah mengakibatkan hampir punahnya populasi gaharu dari hutan hutan di berbagai negara di Asia Tenggara.

Dari berbagai berita di media diketahui bahwa permintaan akan gubal gaharu dan by-product lainnya belum dapat dipenuhi dengan optimal, maka tidak ada jalan lain budidaya gaharu memang bagaikan seorang putri cantik yang menarik minat setiap orang untuk memilikinya (baca : membudidayakannya), yang tak dapat dipungkiri bertujuan utama secara ekonomi bukan konservasi. Akan tetapi yang menjadi pertanyaan adalah apakah suatu saat dimana panen raya akan mengakibatkan membludaknya gaharu dipasaran tidak mengakibatkan jatuh bebasnya harga dipasaran ? logika bodoh mengatakan ketika supply jauh diatas demand maka pembeli benar-benar menjadi raja dan menentukan harga, dan juga sebaliknya.

Tulisan ini bukan untuk memprovokasi orang agar tidak menanam gaharu, akan tetapi sebagai sebuah ajakan bagaimana para pelaku usaha gaharu ini dapat bekerjasama sedemikian rupa sehingga terjadi kestabilan pasokan yang berujung pada kestabilan harga dalam persfektif jangka panjang. Kita tidak boleh terbuai dengan informasi harga-harga sekarang (entah benar atau tidak) yang seolah-olah mengatakan "tanam gaharu sekarang, maka 8 tahun lagi anda jadi miliarder". Karena disamping faktor kualitas gaharu yang dihasilkan, masih banyak faktor-faktor lain yang bisa mengakibatkan anjloknya harga di pasaran suatu saat nanti (mimpi gak jadi nyata hehe...), seperti :  tidak seimbangnya demand and supply, kemungkinan ditemukannya produk artificial pengganti gaharu alami, jalur distribusi / rantai pemasaran.


Dengan demikian dibentuknya lembaga seperti ASGARIN serta peran serta pemerintah dalam menciptakan regulasi dan situasi bisnis yang kondusif sangatlah dibutuhkan, agar jangan sampai bisnis gaharu bernasib sama dengan anthurium beberapa masa yang lalu, "booming rame rame nanam, panen harga murah bahkan tidak laku". bagaimana pendapat bro dan sis yang lain ????

No comments:

Post a Comment